Senin, 05 Mei 2008

Biarkan Murai terbang tinggi

Duluuu..kalo gak salah ingat pas masih SD aku pernah baca buku yang kupinjam di perpustakaan Bapakku. Judulnya BIARKAN MURAI TERBANG TINGGI. Bukunya biasa banget, covernya seingatku coklat tua gitu..ada gambar burung Murai yang lagi mengembangkan sayapnya. Gak setebal Harry Potter hehehe...mungkin cuma 200an halaman gitu deh..Pengarangnya aku lupa. Maklum..anak kecil mana pernah merhatiin sapa pengarang buku yang dibacanya kan.

Sudah selama itu aku bacanya..tapi sampai sekarang isi buku itu terus terbawa dalam hidupku. Isi buku itu bener2 'meracuniku' (minjam istilah temenku).. So setiap aku liat burung..apapun itu..yang terbang bebas maupun yang dikurung ama pemiliknya..aku selalu terbayang buku yang pernah kubaca hampir dua puluh tahunan yang lalu.

Isi bukunya menceritakan perjalanan hidup Seekor Burung Murai Batu..Mulai dia baru menetas, hidup damai disalah satu pohon yang rindang ditengah hutan belantara bersama induk dan saudara2nya, juga bersama populasi burung2 lainnya didalam hutan..kutilang, parkit, jalak, dan lainnya. Sampai suatu ketika ada manusia2 yang tidak bertanggung jawab mulai merambah dan merusak hutan mereka..manusia2 jahat itu mulai memasang perangkap untuk menangkap burung2 yang hidup bebas itu buat dijual. Hampir semua burung gak bisa terbebas dari perangkap itu. Kebanyakan manusia menangkap mereka pada malam hari..disaat para burung sedang tertidur dipohon yang besar. Kebayang kan gimana sedihnya?
Si burung MURAI BATU ikut tertangkap akhirnya...dia tertangkap bersama kawanan parkit disalah satu pohon.






Dan dimulailah perjalanan Murai yang MALANG itu...sebagian besar pengalamannya sangat menyedihkan. Mulai dikurung dalam sangkar yang sempit..dibawa ke pasar burung yang sangat ramai dimana banyak sekali burung2 dan hewan2 yang bernasib sama dengannya. Terus diceritakan juga bagaimana tersiksanya waktu dia dibeli dan dipelihara bersama-sama burung yang lain. Sebangsa JALAK, POKSAY, KUTILANG dan burung2 berkicau lainnya.Stres..sedih...rindu dengan hutan, rindu dengan saudara2nya..makan makanan segar seperti ulat dan buah2an hutan..

Si Murai sempat berusaha kabur..tapi kembali tertangkap oleh manusia. Dikurung lagi..bahkan bulu kecil dibawah sayapnya dicabut biar gak bisa terbang lagi. Duh, itu adalah mutilasi buat seekor burung..Si Murai juga dicekoki dengan vitamin2 yang bagi manusia bertujuan untuk membuat Si Murai lebih sering berkicau..Tapi bagi MURAI..vitamin2 itu terasa membakar tenggorokannya..!!!

Banyak banget pengalaman buruk yang dialami Murai..terutama waktu temannya Si POkSay yang tinggal di sangkar sebelahnya MATI karena stress..karena sedih di kurung. Murai juga pernah bertemu salah seekor saudaranya di Pasar Burung dengan kondisi yang teramat menyedihkan..dan akhirnya saudaranya itu mati, dan dibuang begitu saja ama penjual burung itu. Belum lagi bertemu dengan kucing..dilempari batu oleh anak2 nakal..

Untungnya dengan kecerdikannya..Si Murai akhirnya berhasil kabur dari pemiliknya (setelah berganti-ganti pemilik). Setelah bulu terbangnya tumbuh lagi..setelah dia berpura-pura jinak sehingga dipercaya untuk keluar sangkar waktu dimandikan. Pelan tapi pasti, Murai berhasil terbang sedikit jauh..menjauh...lebih jauh..dan akhirnya terbang untuk tidak kembali lagi ke sangkar. Kembali ke alam bebas...
PELAJARAN BERHARGA...
Sejak aku membaca buku itu..setiap kali aku melihat burung maupun hewan yang dikurung dalam sangkar..aku jadi sedih.
Karena seperti kita manusia..mereka ingin sekali dengan yang namanya kebebasan. Hidup dialam bebas..andaikan kita yang berada didalam sangkar sempit itu? bagaimana perasaan kita?
Burung2 berkicau didalam sangkar mereka..bagi manusia, semakin bagus dan semakin sering burung peliharaan mereka berkicau, burung itu dianggap semakin bagus. Tapi apa kita pernah berpikir dan bertanya APAKAH KICAUAN BURUNG PELIHARAAN KITA ITU merupakan NYANYIAN DUKA ATO BAHAGIA..? Aku berani menjamin kalo sebagian besar nyanyian burung yang ada dalam sangkar itu adalah NYANYIAN KESEDIHAN..NYANYIAN MENUNTUT KEBEBASAN..NYANYIAN KERINDUAN PADA ALAM..

Sekarang..aku beruntung tinggal di tempat dimana masih banyak pepohonan disekitarku. Masih banyak hutan disekelilingku. Disini aku masih bisa menikmati kicau burung sepanjang hari..melihat begitu banyak burung yang terbang dengan bebas kesana-kemari. Burung jalak, kutilang, burung putih, elang, gagak, walet, burung gereja, bahkan aku pernah melihat burung Enggang terbang disini..
Tapi sampai kapan? Sementara manusia terkadang semakin tamak...semakin tidak memikirkan kelestarian mereka? Pepohonan mulai ditebangi...burung2 itu mau tinggal dimana?
Waktu aku numpang mobil buat ke Sangata, aku dibawa pak sopir buat menjemput petugas yang jaga di lokasi pengeboran minyak. Eh, petugas itu membawa seekor burung jalak hitam ditangannya. Burung itu dibungkus plastik, kakinya diikat. Dengan bangganya Bapak itu bercerita kalo dia baru saja berhasih menjebak burung Jalak (yang malang) itu dengan lem karet khusus..katanya burung itu hampir saja lepas dan dia dengan jungkir balik mengejarnya sampai terjatuh. Waktu ditanya bagaimana membersihkan lem yang ada dikaki Jalak itu, dengan santainya dia menjawab.. "Gampang..pake aja solar..baru nanti dicuci dengan sabun..".
Ya Allah...Astagfirullah...Ingin banget rasanya aku merebut burung itu dari tangan Bapak yang jahat itu. Tapi apa yang bisa kulakukan? aku cuma diam..bener2 seburuk-buruk dan selemah-lemahnya iman memang..dimana kalo kita melihat kebatilan kita cuma bisa diam dan mendoakan agar yang berbuat kesalahan itu diampuni dan disadarkan oleh Allah SWT. Semoga Allah juga mengampuniku yang tidak mampu berbuat apa2 waktu melihat kebatilan itu..

Semoga semua sadar...sadar bahwa burung2 dan hewan2 lain juga makhluk Allah yang perlu dicintai..dengan cara memberikan kebebasan buat mereka.
Jangan diburu..jangan dikurung..

Tidak ada komentar: